Kamis, 27 Oktober 2011

kuliah apoteker sudah berlangsung hampir 3 minggu. itu artinya, 1 bulan lagi saya akan menghadapi ujian akhir semester. singkat memang, padat dan jelas sibuk. baru 3 minggu, tapi sudah memberikan banyak perubahan pada pola pikir saya yang selama ini masih belum dewasa mungkin. beberapa minggu ini, saya dihadapkan pada suatu kenyataan bahwa menjadi seorang apoteker itu bukanlah suatu perkara yang mudah. ada kewenangan dan tanggung jawab besar di dalamnya, terutama bagi mereka apoteker yang memilih untuk mengabdikan dirinya untuk masyarakat luas. ya, mereka, apoteker yang berhubungan langsung dengan pasien. bisa itu di rumah sakit, klinik, apotek atau puskesmas.

bukan sekedar bagaimana cara kita bisa menghidupi diri sendiri dari ilmu yang kita pelajari selama kuliah, tetapi juga bagaimana dan seberapa besar kiprah kita untuk bisa membantu, menolong mereka yang kesakitan (*read: pasien). bila kita lihat dari segi materi, apoteker di RS/puskesmas akan kalah bila dibandingkan dengan mereka yang memilih untuk terlibat dalam perindustrian. tapi pernahkah kita berpikir bahwa meskipun dengan balasan yang kecil, ada kontribusi yang besar bagi orang lain. salut kepada para apoteker yang memilih untuk lebih mengabdikan dirinya daripada keuntungan finansial semata. apalagi mereka yang dengan sukarela ditempatkan di daerah terpencil.

sungguh, bagi saya. mereka yang jauh di pedalaman sana, lebih bermakna. kelak suatu saat nanti jikalau tiba waktunya bagi saya untuk menjadi apoteker (*aamiin) ingin rasanya di umur saya yang mungkin terbatas ini ingin berbagi dengan orang lain meskipun saya sadar kemampuan saya pun terbatas. yang ingin saya capai ialah bagaimana hidup kita yang singkat ini bisa lebih bermakna bagi orang banyak, dan bukan hanya untuk mengejar kepuasan finansial semata. semoga Allah meng-istiqomah-kan hati saya, aamiin :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar