Jumat, 07 Desember 2012

Pangandaran, just for the five of us :)



~26 Juli 2011

Tiba-tiba ingin flashback ke beberapa bulan dan tahun yang lalu. Sudah lama memang, but memory lasts forever, bukan? Ini cerita tentang masa-masa mahasiswa, bermain bersuka ria menjelajah tempat yang menarik untuk dikunjungi. Setelah berdiskusi dengan beberapa teman yang dulu sekelas ketika SMA, akhirnya saya, ricky, dita, genta dan hendri memutuskan untuk mendatangi Pantai Pangandaran.

Kami berangkat berlima dengan menggunakan 1 kendaraan pribadi, cukup mempererat pertemanan (*ndusel-ndusel) sekitar jam7 janjian di rumah dita. saya, ricky dan dita menjemput genta dan hendri di rumah genta. Hendri tampak tidak terlalu siap dengan perjalanan ini, dapat dilihat dari pakaian yang dikenakannya. Yap, seragam militer lengkap. Sungguh kurang pas digunakan untuk jalan-jalan ke pantai. Untunglah, pertolongan pertama pada saltum pun hadir, genta meminjamkan sepotong dua potong pakaiannya. Lalu, yeayy. berangkat.

Perjalanan Banjar-Pangandaran dihabiskan sekitar 2 jam. Setibanya di Pangandaran, perut sudah keroncongan. Tujuan kami sepakat, yaitu rumah makan seafood di Pantai Barat Pangandaran. Pantai Barat Pangandaran ombaknya cukup besar dan angin nya pun cukup membuat kerudung tertiup dan terkibas :p 

Pangandaran memang surganya seafood, udang, cumi dan cah kangkung sukses kami lahap dan energi seketika kami dapatkan kembali. Perut kenyang tapi belum senang-senang. Yuuuk, lanjutkan jalan-jalan ke Pantai Timur. Sesampainya di Pantai Timur, mata tertuju ke Pasir Putih yang terbentang di seberang pantai timur. Tanpa pikir panjang, kami memutuskan untuk menaiki perahu dan menuju ke Pasir Putih, cukup dengan 7500 rupiah, kita dapat menikmati indahnya Pasir Putih dan snorkeling kalo mau *ini nambah lagi 30ribu sih. Tapi saat itu, saya tidak sedang ingin snorkeling. Jadilah kami hanya bermain air, berbagi cerita dan pedekate lagi *eh


Bersama Dita, teman sebangku sejak kelas 2 SMP :)


Yah, memang perjalanan saat itu lebih banyak saya habiskan untuk ngobrol-ngobrol (lagi) dengan ricky. Entah, suasana saat itu tiba-tiba awkward. haa, oke tidak perlu dilanjutkan.  Setelah puas bermain pasir putih, ikan dan binatang-binatang laut (*tapi bukan paus), kami menuju Pantai Timur dengan melewati cagar alam, lumayan bisa melihat laut dari atas tempat tinggi, hanya saja cukup terganggu dengan kawanan monyet. 
5 Sekawan ( Ricky, Dita, Hendri, Dini dan Genta) 


 Di Pantai Timur, perut kembali bersuara. Di pinggir pantai rasanya kurang sah tanpa menyantap es kelapa muda. Dita, Genta dan Hendri entah muter-muter kemana tampaknya mungkin mereka ingin memberikan kami keleluasan waktu untuk ngobrol berdua. Tiap kali ke pantai, saya selalu mengusahakan untuk bersepeda di pesisir pantai, pun kali ini. Hanya saja kali ini saya ditemani Ricky, suasana kembali awkward but perlahan mencair dan menghangat, thankyou for understanding me.

Tidak terasa, sudah hampir gelap. Tidak sempat melihat sunset karena kami buru-buru kembali ke Banjar. Singkat tapi bermakna, thankyou pals :)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar